Salah satu cara untuk menurunkan berat badan adalah dengan meredam nafsu
makan. Caranya beragam, mulai dari olahraga, konsumsi pil dan
obat-obatan tertentu hingga cara unik seperti mandi es. Tapi hingga kini
tak ada yang dapat membuktikan efektivitas cara-cara itu, bahkan ada
sejumlah cara yang justru memberikan dampak negatif terhadap tubuh.
Namun
Anda tak perlu khawatir, simak paparan delapan cara meredam nafsu makan
atau menunda kembalinya rasa lapar namun tidak akan membebani tubuh
Anda seperti dilansir foxnews, Sabtu (23/3/2013).
1. Makan lebih banyak lemak
Mungkin
terlihat kontradiktif tapi nyatanya mengonsumsi lebih banyak lemak
adalah strategi penurunan berat badan yang pintar, asalkan yang dimakan
adalah lemak 'baik'. Menurut tim peneliti dari UC Irvine menemukan bahwa
asam oleik atau lemak 'baik' dapat membantu memicu usus kecil untuk
memproduksi oleoylethanolamide, sebuah senyawa dalam saraf yang bertugas
mengirimkan sinyal untuk meredam rasa lapar ke otak.
Sumber asam
oleik yang baik diantaranya kacang-kacangan, alpukat dan extra virgin
olive oil (minyak zaitun dengan kualitas terbaik). Lagipula lemak juga
dapat menunda pengosongan perut sehingga menjaga Anda tetap kenyang
dalam waktu lebih lama.
2. Memotong makanan dalam bentuk kecil-kecil
Sekelompok
peneliti dari Arizona State University menemukan bahwa memotong makanan
ke dalam bentuk kecil-kecil akan mendorong rasa kenyang lebih besar
daripada makan makanan dengan satu potongan besar meski jumlah kalorinya
sama.
Kesimpulan itu didapat setelah sejumlah partisipan yang
diberi bagel utuh justru terhitung mengonsumsi bagel lebih banyak dan
memasukkan lebih banyak kalori dari makanan-makanan berikutnya
dibandingkan partisipan yang disuguhi dengan bagel yang sama tapi
dipotong menjadi empat bagian. Bisa juga dengan mengonsumsi makanan yang
sudah tersaji dalam bentuk-bentuk kecil seperti stroberi, anggur,
popcorn, kacang-kacangan dan biji-bijian.
3. Olahraga
Dalam
sebuah studi dari Brazil, peneliti menemukan disamping membakar kalori
dan meningkatkan metabolisme, olahraga juga dapat mengembalikan
sensitivitas sel-sel saraf yang berperan dalam menunjukkan rasa kenyang
yang secara alami membatasi konsumsi makanan. Tak perlu olahraga yang
muluk-muluk karena jalan kaki saja cukup.
Studi lain dari
University of Exeter pun menemukan bahwa berjalan kaki selama 15 menit
dapat menghindarkan kebiasaan ngemil di jam kerja hingga 50 persen.
4. Memilih makanan dengan aroma yang menonjol
Makanan
beraroma menonjol dapat mendorong orang yang memakannya agar
mengonsumsi makanan dengan porsi yang lebih kecil. Hal ini dibuktikan
ketika sejumlah partisipan dalam sebuah studi diberi kebebasan untuk
memilih porsi makanan penutupnya, dari situ terbukti hampir seluruh
partisipan memilih makanan dengan aroma kuat 5-10 persen lebih sedikit
ketimbang partisipan lain.
5. Mengandalkan daya ingat
Tim
peneliti dari University of Birmingham mengemukakan bahwa bagaimana
cara seseorang mengingat-ingat menu makan siangnya hari ini akan
berpengaruh terhadap porsi cemilan yang mengandung gula atau garamnya di
hari yang sama. Buktinya, partisipan yang diminta untuk mengingat apa
yang dimakannya siang ini cenderung mengonsumsi lebih sedikit cemilan
yang disuguhkan kepada mereka dalam jumlah tak terbatas.
6. Rutin sarapan
Terbukti
orang yang suka melewatkan sarapannya 40 persen lebih banyak makan
permen, 55 persen mengonsumsi soda tapi 45 persen lebih sedikit makan
sayur dan kekurangan makan buah hingga 30 persen. Tak hanya itu, orang
yang tak sarapan sebelum beraktivitas juga dilaporkan 4,5 kali lebih
mungkin mengalami kelebihan berat badan.
7. Makan pelan-pelan
Jika
Anda sedang terburu-buru atau terbiasa makan sambil jalan, biasakan
untuk untuk mengunyah makanan Anda secara perlahan-lahan. Menurut sebuah
studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology &
Metabolism, makan terlalu cepat akan mengurangi pelepasan hormon yang
mendorong perasaan kenyang sehingga dapat memicu makan berlebih tanpa
pertimbangan.
Studi lain yang dilakukan oleh University of Rhode
Island pun mendukung hal ini dengan mengungkapkan bahwa orang yang makan
secara lambat mengonsumsi kalori dengan jumlah empat kali lebih sedikit
permenitnya, termasuk merasakan kenyang dengan kadar yang lebih tinggi
meskipun makanan yang dikonsumsi porsinya lebih sedikit.
Caranya,
setiap kali memasukkan satu gigitan atau satu sendok makan ke dalam
mulut, ambil nafas dalam-dalam dan berhenti makan ketika Anda merasa
kenyang, meski mungkin piring Anda belum bersih.
8. Redupkan lampu dan pasang lagu bertempo lambat
Meredupkan
lampu dan memasang lagu-lagu bertempo lambat sebagai pengiring makan
malam bukan semata digunakan untuk membuat suasana menjadi romantis
saja. Menurut sebuah studi yang dilakukan di Cornell University, suasana
seperti ini juga membantu mengendalikan porsi makan.
Sebab
dengan suasana seperti itu, partisipn lebih bisa menikmati makanan tapi
mengonsumsi 18 persen lebih sedikit daripada jika suasana makannya tak
dibuat seperti itu. Hebatnya, dengan cara ini seseorang bisa menurunkan
berat badannya sebanyak 4,5-9 kilogram dalam setahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar